• rspjember@jatimprov.go.id

  • +628113164200
  • Jl. Nusa Indah No.28, Krajan, Jember

Image

Pembesaran Prostat Dan Pilihan Pengobatannya

Pembesaran Prostat Dan Pilihan Pengobatannya

Perkembangan tehnologi kedokteran saat ini sangatlah pesat, baik dalam penentuan diagnosis penyakit maupun pilihan pengobatannya. Urologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang kelainan pada saluran kencing laki-laki dan perempuan serta organ reproduksi (genitalia) pada pria. Pengobatan prostat merupakan bidang urologi yang banyak mengalami peningkatan dalam pilihan pengobatannya. Prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di bawah kandung kencing dan membungkus saluran kencing (urethra posterior) dan menghasilkan cairan prostat sebagai komponen ejakulat (air mani). Ukuran Prostat pada pria dewasa normalnya sebesar buah kenari dengan berat ± 20 gr. Pembesaran pada prostat tidak dapat dianggap remeh atau diabaikan begitu saja, hal tersebut dikarenakan terdapat dua jenis pembesaran prostat yaitu jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/ BPH) dan ganas (kanker prostat). Terdapat banyak teori tentang penyebab pembesaran pada prostat diantaranya adalah karena faktor peningkatan hormon laki-laki (dehidrotestosteron/DHT) dan proses penuuan (aging). Pembesaran prostat ini banyak dialami oleh pria usia lanjut, resikonya meningkat sampai 70% pada pria diatas usia 60 th dan ± 90% pada pria diatas 80 tahun. Pembesaran prostat ini dapat mengakibatkan terganggunya aliran kencing yang akan keluar dari kandung kencing, sehingga dapat menyebabkan keluhan pada saluran kencing bagian bawah, saluran kencing bagian atas, dan gejala lain diluar saluran kencing. Keluhan pada saluran kemih bagian bawah diantaranya adalah kesulitan saat ingin kencing, menunggu sejenak sebelum air kencing keluar, pancaran kencing lemah, sering kencing baik siang maupun malam hari, merasa tidak tuntas setelah kencing, menetes setelah kencing, bisa sampai tidak bisa kencing maupun kencing keluar darah. Gejala pada saluran kemih bagian atas dapat berupa nyeri pinggang karena pembengkakan ginjal sebagai akibat dari sumbatan pada saluran kencing bagian bawah. Pembengkakan ginjal ini tidak boleh dianggap remeh karena pembengkakan yang berat dapat berlanjut pada kegagalan ginjal yang dapat berakibat fatal. Gejala lain yang dapat terjadi di luar saluran kencing diantaranya adalah terjadinya hernia, ambeian (hemorrhoid), dan kelainan lainnya. Pilihan pengobatan pembesaran prostat sangatlah bervariasi mulai dari:

  1. Konservatif (Watchful Waiting/ Tanpa Pengobatan Apa-Apa),
  2. Medikamentosa Atau Obat Minun,
  3. Operasi Minimal Invasif,
  4. Operasi Terbuka, Dan
  5. Perlakuan Khusus.
Pengobatan secara konservatif diberikan pada pasien dengan keluhan pada saluran kencing bagian bawahnya (Lower urinary tract simptoms/ LUTS) ringan. Dimana pasien diberi penjelasan tentang hal yang memperburuk keluhannya, misalnya
  1. Jangan Banyak Minum Terutama Kopi Atau Alkohol Setelah Makan Malam,
  2. Kurangi Makan/ Minum Yang Mengiritasi Kandung Kemih (Kopi, Coklat),
  3. Batasi Penggunaan Obat Influenza Yang Mengandung Fenilpropanolamin,
  4. Jangan Menahan Kencing Terlalu Lama,
  5. Penanganan Kesulitan Bab (Konstipasi).
Terapi medikamentosa yang diberikan pada pasien dengan keluhan LUTS sedang dan berat. Contoh obat yang dapat diberikan
  1. Golongan Alfa1 Blocker (Terazosin, Tamsulosin, Doksazosin, Dan Alfuzosin),
  2. Golongan 5 Alfa Reductase Inhibitor (Finasteride Dan Dutasteride),
  3. Aantagonis Reseptor Muskarinik (Solifenacin Succinate, Fesoterodine Fumarate, Dan
  4. Terapi Kombinasi. Pengobatan Yang Merupakan Standard Emas Saat Ini Dan Merupakan Bagian Dari Pengobatan Minimal Invasive Atau Tanpa Pembedahan Terbuka Adalah Turp (Transurethral Resection Of The Prostate).

Pengobatan dengan tindakan TURP ini dapat memperbaiki gejala pembesaran prostat sampai 90?n meningkatkan laju pancaran kencing hingga 100%. Pengobatan dengan cara TURP ini merupakan terapi yang praktis untuk menghilangkan keluhan dengan lama rawat inap yang relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan pengobatan dengan operasi terbuka. Dan merupakan pilihan terbaik untuk menyelesaikan pembesaran prostat terutama ukuran prostat 30 sampai 80 gram. Pembedahan terbuka merupakan cara operasi paling invasif dengan resiko morbiditas dan komplikasi yang lebih besar. Operasi secara terbuka ini sebaiknya dilakukan pada pembesaran prostat lebih dari 80 gram atau terdapat batu di kandung kencing. Prosedur tindakan dapat dilakukan melalui transvesika (Freyer’s) atau retropubik (Millin’s). Pilihan pengobatan dengan perlakuan khusus diantaranya adalah
  1. Kateter Menetap (Karena Memiliki Resiko Berat Untuk Tindakan Operasi),
  2. Sistostomi (Pemasangan Kateter Melaui Dinding Perut),
  3. Clean Intermittent Catheterization (Cic), Mengosongkan Kandung Kencing Secara Intermiten Menggunakan Kateter Khusus Yang Dilakukan Oleh Pasien Sendiri,
  4. Trial Without Catheterization (Twoc) Coba Dilepas Kateter Setelah Pemberian Obat Selama 7 Hari. Semua Pasien Dengan Pembesaran Prostat Sangatlah Memerlukan Pemantauan Aktif Secara Berkala (Follow-Up) Untuk Mengetahui Hasil Pengobatannya Dan Keluhan-Keluhan Lain Yang Dirasakan Agar Kualitas Hidupnya Menjadi Lebih Baik. Pemantauan Dilakukan Antara 1 Sampai 6 Bulan Sesuai Dengan Kondisi Pasien. (Ssw)