Pelayanan Gizi

Latar Belakang
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanyaa persaingan pada berbaagai aspek, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar mampu untuk bersaing dengan negara lainnya. Kesehatan dan gizi merupakan faktor yang langsung berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia di suatu negara terutama terhdap status gizinya. Upaya perbalkan gizi bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi keluarga maupun individuyang dikarenakan suatu masalah harus dirawat di rumah sakit. Instalasi Gizi Klinik Rumah Sakit Paru Jember adalah instalasi yang memberikan pelayanan gizi di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dalam rangka peningkatan kesehatan yang berkesinambungan. Sebenarnya sejak awal berdirinya Rumah Sakit Paru Jember, pelayanan gizi sudah diberikan terutama kepada pasien rawat inap. Walaupun keberadaan ahli gizi sudah sejak tahun 1994 namun pelayanan gizi hanya pada proses penyelenggaraan makanannya saja. Kemudian pada tahun 2004, pelayanan gizi berkembang dengan adanya pemberian penyuluhan dan konsultasi gizi pasien.
Tujuan Umum dan Khusus
Tujuan umum pelayanan gizi di Rumah Sakit paru Jember adalah menciptakan sistem pelayanan gizi yang maksimal dengan memperhatikan keadaan gizi dan penyakit pasien untuk meningkatkan kesehtana secara menyeluruh dan mengembangkan mutu pelayanan di rumah sakit, sedangkan tujuan khusus diantaranya;

  1. Menegakkan diagnosis gizi berdasarka data antropometri, gejala fisik dan klinis dan data biokimia (laboratorium)
  2. Pengkajian data riwayat gizi berdasarkan anamnesa gizi dan pola makan pasien.
  3. Penentuan kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan kebutuhan untuk penggantian zat gizi,kebutuhan harian seta kebutuhan tambahan untuk pemulihan jaringan atau organ yang sakit,bentuk makanan, jumlah seta pemberian makanan.
  4. Memberikan penyuluhan dan konsultasi gizi kepada pasien dan keluarganya
  5. Penyelenggaraan monitoring dan evalusasi terhadap diet yang diberikan sesuai perubahan keadaan klinis, status gizi dan laboratorium.
  6. Menentukan pembelian bahan makanan, pemilihan bahan makanan, pemilihan bahan makanan dan jumlah pemberian seta metode pengolahan makanan.
  7. Penyelenggaraan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik.